Kamis, 09 Desember 2010

Sakura

“Karena saya ingin melihat bunga sakura secara langsung”, jawabku. Itu alasan pertama.
“Setelah itu ..”, tanya beliau lagi. Tersirat sebuah keingintahuan yang lebih tentang alasanku.
“Yah, bla..bla..bla..”, sedikit berdiplomasi aku juga menjelaskan alasanku yang lain. Ingin menuntut ilmu hingga ke negeri matahari terbit.
Sebuah mimpi yang sudah kupupuk sejak tahun 2004-2005, pada tahun terakhir menyelesaikan kuliah di Yogyakarta. Lama nian kesempatan sesi wawancara itu berada di genggaman. Dan lebih lama lagi mimpi itu menemukan wujudnya. Tapi, benar kata seorang Ikal dalam buku Seorang Pemimpi, karya seorang Andreas Hirata, bermimpilah karena mimpimu akan dipeluk oleh Tuhan. Dan aku ingin menambahi kutipan itu “Bermimpilah karena mimpimu akan dipeluk oleh Tuhan dan dikabulkan pada saat yang terbaik menurut-Nya“.
Pohon sakura
Bunga sakura
Musim semi tahun ini adalah kali kedua, aku menatap rekahan bunga khas negeri matahari terbit ini. Tidak lagi dalam mimpi. Semuanya bisa kurasakan. Lembut mahkotanya. Harum bunganya. Indah warnanya. Dalam bahasa Jepang, menatap keindahan aneka ragam bunga sakura, sambil makan-makan dan minum-minum di bawah pohon sakura disebut hanami. Aku dan suami juga berhanami ria. Ini adalah hanami pertama kami.
Untuk kalian semua, akan kubagi kebahagiaan ini. Siapa tahu ada juga yang bermimpi ingin melihat bunga sakura. Mungkin dia belum bisa menatapnya langsung, tapi tataplah foto-foto di sini, dan sematkan di dalam hati mimpi itu: bahwa suatu saat bunga indah itu tidak lagi ditatap lewat sebuah gambar :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar